Kalimantan Tengah Jajaki Potensi Tebu Unggulan

Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) mempertimbangkan potensi tanamantebu untuk dikembangkan menjadi komoditas unggulan ke depan.

“Untuk mengembangkan itu, kami telah mengunjungi Balai penelitian Tanaman Pemanis dan Serat (Balittas) di Desa Kepuharjo, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang, Jawa Timur,” ujar Pelaksana Tugas Gubernur Kalteng Habib Ismail.

Dia berharap berbagai kiat dari Balittas untuk mengembangkan tebu menjadi komoditas andalan berkelanjutan.

Balittas Malang merupakan UPT di bawah Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian pertanianyang memiliki tugas pokok, melaksanakan penelitian tanaman pemanis, serat, tembakau dan minyakindustri.

“Kami ingin mengetahui berbagai hal yang perlu disiapkan agar tebu bisa benar-benar menjadi komoditas andalan,” katanya.

Saat ini, menurut dia, di Kalteng sudah ada rencana pabrik gula. Lokasinya berada di wilayah Kabupaten Kotawaringin Timur. Melalui koordinasi dengan Balittas, pihaknya ingin mempelajari dan mengetahui potensi maupun prospek dari pabrik tersebut.

Kepala Balittas Malang Titik Sundari dalam paparannya menjabarkan, pada 2019 kebutuhan gula nasional 5,8 juta ton yaitu untuk kebutuhan konsumsi 2,8 juta ton dan industri 3 juta ton. Produksi nasional sekitar 2,2 juta ton sehingga masih defisit sekitar 3,6 juta ton.

“Pengembangan tebu memiliki prospek cukup menjanjikan ke depannya, mengingat produksi gula dalam negeri masih kurang,” terang Titik.

Guna meningkatkan produktivitas gula diperlukan sinergi tebu sebagai bahan baku dan kinerja pabrik sebagai tempat pengolah. Selanjutnya produktivitas tebu tergantung pada faktor genetik yaitu varietas serta lingkungan berupa teknologi budidaya pendukungnya.

Dia menambahkan pendirian pabrik gula baru harus memerhatikan perencanaan dan studi uji kelayakan pabrik. Sebelum pabrik berdiri, salah satu syaratnya uji kelayakan meliputi aspek teknis, finansial, pasar dan pemasaran, legal formal serta dampak sosial dan lingkungan yang ditimbulkan hingga aspek teknis teknologi.(*)

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *