Miliki Lahan Potensial, Pemerintah Tingkatkan Daya Saing Produk Perkebunan

Produk perkebunan seperti kelapa sawit, saret, kakao, kopi dan kelapa memiliki daya saing tinggi di pasar global. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan pemerintah memberikan perhatian pada program peningkatan daya saing produk perkebunan.

Program tersebut antara lain pembangunan logistik benih, peningkatan produksi dan optimasi lahan, peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) dan kelembagaan ekonomi pekebun, inisiasi sistem Tracebility dan Sustainability, peningkatan akses pembiayaan perkebunan, digitalisasi dan e-commerce serta transformasi ekspor.

“Beberapa produk perkebunan yang memiliki daya saing tinggi adalah Kelapa Sawit, Karet, Kakao, Kopi, dan Kelapa. Kita sendiri juga punya program yang akan terus didorong yaitu pengembangan kelapa sawit sebagai energi,” ujarnya.

Airlangga juga memaparkan tentang pemberian izin akses lahan hutan melalui Program Perhutanan Sosial. Program tersebut diharapkan dapat meningkatkan pendapatan petani.

“Dengan adanya program perhutanan sosial ini maka kehidupan petanidiharapkan menjadi lebih baik karena pendapatan mereka bertambah dari hasil pemanfataan hutan, sehingga kesejahteraan masyarakat meningkat,” katanya.

Sementara terkait program peningkatan daya saing produk peternakan, Airlangga menjelaskan tentang pengembangan peternakan terintegrasi antara Ternak dengan tanaman Perkebunan dalam rangka efisiensi biaya produksi.

“Ada beberapa best practice yang sudah dilakukan oleh korporat besar. Tentunya ini harus kita dorong untuk bisa direplikasi dalam skala yang lebih kecil, baik untuk koperasi maupun peternakan masyarakat,” katanya.

Salah satu strategi pemerintah dalam meningkatkan daya saing melalui program Kredit Usaha Rakyat (KUR). Total akumulasi penyaluran kur sektor pertanian hingga September 2020 mencapai Rp38,15 triliun. Sub sektor pertanian padi mendominasi sebesar Rp7,9 triliun diikuti sub sektor perkebunan kelapa sawit Rp7,0 triliun dan sub sektor pertanian hortikultura dan lainnya Rp4,7 triliun.(*)

Bagikan