Kreatif, Warga Desa di Polman Budidaya Buah Anggur Dipekarangan

POLMAN — Pemerintah Desa Banato Rejo Kabupaten Polewali Mandar Sulbar mendorong warganya mengembangkan budidaya tanaman anggur lokal hingga anggur impor.

Kepala Desa Banato Rejo, Wakidi berinisiatif menjadikan pekarangan rumahnya sebagai tempat pembibitan berbagai jenis anggur, mulai dari anggur lokal hingga jenis anggur impor yang bernilai ekonomi tinggi.

Wakidi menyampaikan idenya untuk menjadikan Desa Banato menjadi
desa penghasil buah anggur berawal pada saat covid-19 mewabah dan warga diminta untuk tetap di rumah saja.

“Untuk tinggal di rumah saja itu pasti semua orang akan jenuh, sehingga untuk mengisi kejenuhan kita mencoba lahan-lahan yang kosong di manfaatkan untuk menanam anggur dan khususnya tanaman hortikultura,” terang Wakidi saat bersua di rumahnya belum lama ini.

Wakidi menyampaikan, awalnya ia membeli bibit anggur lokal dari Pulau Jawa kemudian menanamnya di halaman rumah. Ia kemudian melakukan tehnik grafing dengan membeli anggur impor 50 batang. Dengan waktu yang cukup singkat selama empat bulan setelah tanam, anggur kemudian berbuah hingga masyarakat desa antusias dan mengusulkan untuk membeli bibit anggur.

Dari 80 bibit tanaman anggur yang tumbuh, batangnya kemudian diambil untuk dikembangkan. Warga desa mulai belajar menanam sampai pada proses menyemai hingga tumbuh. Barulah setelah itu Pemerintah Desa Banato Rejo melakukan pengadaan bibit yang kemudian dibagikan ke masyarakat.

“Kita uji coba dulu baru pengadaan karena jangan sampai tidak berhasil, sehingga kemarin kita sudah lakukan pengadaan 100 bibit dari Pulau jawa ditambah bibit dari pengembangan kita sebanyak 300 bibit,” terang Wakidi.

Dikebun pekarangan milik Kepala Desa Banato Rejo ini sudah tumbuh dan berbuah berbagai jenis buah anggur yang sudah dua kali dipanen dan hasilnya dibagikan ke masyarakat dan di suguhkan untuk tamu-tamu yang datang ke desa itu.

Selain membudidayakan tanaman anggur, Kepala Desa Banato Rejo juga membudidayakan tanaman hortikultura seperti jambu, lengkeng, dan buah mangga yang unik, yakni satu pohon mangga terdapat sepuluh jenis buah mangga.

Ia menjelaskan, agar tanaman anggur cepat berbuah harus diberi pupuk dan paling utama, terus menerus dilakukan pemangkasan karena anggur dari daerah luar ini harus di rekayasa agar bisa berbuah. “Saat ini sudah ada 50 Kepala Keluarga Desa Banato Rejo yang mengembangkan budidaya anggur,” tutupnya.(win)

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *