Direktur RSAM Sebut Pelayanan RS Berlangsung Baik Selama Proses Akreditasi

PAREPARE, VOICE SULSEL — Direktur RSUD Andi Makkasau Parepare, dr Reny Anggraeni Sary mengaku pelayanan RSUD Andi Makkasau Parepare selama proses akreditasi berjalan baik. Hal itu ditegaskan Reny setelah mendapat kritik dari seorang tokoh masyarakat Parepare, Abdul Rahman Saleh.

Menurutnya, tidak ada pasien di RSUD yang tidak terlayani. Kata dia, pihak rumah sengaja memilih waktu weekend untuk menyambut tim akreditasi untuk tidak mengganggu pelayanan rumah sakit

“Sengaja hari akreditasi diambil weekend (Sabtu-Minggu) supaya tidak mengganggu pelayanan ke pasien, sebab hari Senin Jumat biasa padat memang,” katanya.

Itupun kata dr Reny dilakukan pada pagi hari sekira jam 8 pagi dengan tetap mengedepankan pelayanan pasien.

“Dan prosesnya ini hanya pagi hari dan sekira jam 8 pagi, dan yang bertugas tetap bertugas pada posisinya, hanya yang tidak bertugas saja melakukan ceremony penyambutan,” tegas dia.

dr Reny juga mengaku sudah mengatur sistem pelayanan rumah sakit selama berlangsungnya proses akreditasi untuk menjaga kenyamanan pasien.

“Coba ditanya pasien mana yang tidak tertangani, tapi kalau menunggu di hari apapun juga kalau jumlah pasien banyak pasti ada menunggu, tapi itu terlayani semua,” jelasnya. “Karena kami pikir efek jangka panjang, setelah dilakukan akreditasi, mutu pelayanan di RSUD Andi Makkasau bisa diperbaiki dan dipertanggungjawabkan,” terang dia.

Sementara itu, salah satu pengunjung juga mengakui pelayanan RSUD Andi Makkasau Parepare. Keluarga pasien bernama Aksan mengakui banyaknya perubahan baik dari sisi infrastruktur maupun pelayanan RSUD Andi Makkasau Parepare yang dinilai layak mendapatkan apresiasi tertinggi dari tim penilai.

“Kalau melihat rumah sakit ini sudah sangat jauh lebih meningkat dibandingkan dengan yang dulu, kini lebih modern, canggih dan tertata. Dari kebersihan juga jauh lebih baik,” katanya.

Dari sisi pelayanan Kata Aksan, RSUD Andi Makkasau Parepare jauh lebih baik dengan pelayanan yang ramah dari perawat maupun petugas rumah sakit lainnya.

Sementara mantan legislator Parepare Rahman Saleh menyayangkan kedatangan tim Komite akreditasi sebab disambut dengan meriah termasuk oleh dokter.

“Ada beberapa pasien merasa tidak terlayani dengan baik, berhubung sedang melayani tim akreditasi. Tidak dilarang menyambut, tapi pelayanan juga diutamakan,” ungkap Rahman kepada wartawan.

Rahman mengaku penyambutan terkesan lebih menonjolkan euforia daripada substansi kegiatan.

“penyambutan tim penilai lebih pada eforia dan seremonial ketimbang subtansi dari tujuan akreditasi itu sendiri dengan mengorbankan pelayanan demi sebuah status belaka,” katanya.(ak)

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *