Desa Kurrak Kelola Kopi Jadi Pangan Nasional

POLEWALI MANDAR — Program tanaman kopi robusta dan kopi arabika menjadi inovasi Desa Kurrak Kecamatan Tapango Kabupaten Polewali Mandar. Hasilnya di nikmati warga Desa Kurrak dan menjadi sumber penghasilan masyarakat setempat.

Kepala Desa Kurrak Haris ditemui Minggu 7/32021 menyampaikan saat ini di Desa Kurrak terdapat 100 hektar tanaman kopi arabika dan kopi robusta yang sudah ditanam oleh masyarakat dan akan dikembangkan menjadi inovasi Desa.

Haris menjelaskan kopi hasil dari kebun miliknya sudah menghasilkan Rp16 juta perbulan sementara kebun kopi milik warganya juga tidak lama lagi akan panen.

“Produksi kopi di Desa kami saat ini sudah mencapai satu ton perbulan dan ini akan terus meningkat karena belum semua kebun masyarakat berbuah,” terang Haris saat di temui disela-sela kegiatannya mengolah biji kopi

Lanjut dia, kopi yang dihasilkan ini diolah sendiri di kampungnya dengan melibatkan masyarakat dalam proses pengolahan. Nantinya biji kopi akan dikelola oleh Bumdes untuk meningkatkan Pendapatan Asli Desa (PAD).

Menurutnya Kebun kopi miliknya awal mulanya dijadikan sebagai percontohan tanaman kopi di desanya. Setelah berhasil, masyarakat mulai mengikuti jejak menanam kopi hingga kemudian menjadikan tanaman kopi sebagai inovasi desa yang bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup warga.

Selain itu, dalam pengolahan biji kopi menjadi bubuk kopi, dirinya melibatkan beberapa warga utamanya ibu rumah tangga dalam memilah biji kopi terbaik untuk diolah menjadi bubuk kopi yang dikemas.

“Ada belasan warga dari ibu-ibu rumah tangga yang setiap hari membantu menyortir biji kopi dengan upah Rp 2000 per kilogram. Ini untuk mendapatkan aroma dan cita rasa kopi yang terbaik,” tuturnya

Bubuk kopi yang sudah dikemas kemudian di bawah ke galleri kopi Kurrak di jalan Poros Matakali – Polewali.

Saat ini kopi Kurrak sudah menembus pasar Nasional yakni Jakarta, Pulau Jawa, Kalimantan, Sulawesi, dan beberapa daerah lainnya. Selain itu, beberapa pengunjung dari lintas daerah juga sudah datang berkunjung ke kebun Kopi Kurrak yang berbatasan dengan Kabupaten Mamasa. “Mereka datang untuk melihat budidaya kopi Kurrak hingga ke pengemasan nya,” tandasnya.

Kopi Kurrak saat ini juga sudah menjadi oleh-oleh khas Polewali Mandar yang biasanya diborong oleh pengunjung yang datang dari luar daerah dan provinsi di Indonesia. Selain harga yang terjangkau, Kopi Kurrak ini memiliki rasa khas yang membuatnya laris terjual.(Win)

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *