Lewat KUR, BNI Bantu Kelompok Tani di Ajatappareng

PAREPAPARE — PT Bank Negara Indonesia (BNI) Tbk Cabang Parepare mengajak kelompok tani mengajukan Kredit Usaha Rakyat (KUR). Program ini guna menjawab kebutuhan para kelompok tani dalam permodalan usaha bertani. “Supaya ada modal menanam, dia tidak bergantung dengan tengkulak. Dengan KUR, mereka bisa membeli pupuk sendiri. Beli bibit sendiri, garap tanah sendiri, pakai uang sendiri. Sehingga harganya tidak dimainkan,” kata Supervisor Kredit Standard Bank BNI Parepare, Bima Setiadi, Senin 26 Oktober, kemarin.

Adapun program KUR ini menyasar petani dari dari tiga wilayah Ajatappareng. Meliputi Kota Parepare, Kabupaten Sidenreng Rappang (Sidrap) dan Barru. Petani yang ingin mengajukan KUR, kata Bima, harus melengkapi sejumlah syarat.

Diantaranya, memiliki kelompok. Memiliki usaha tani dalam satu klaster yang sama dengan rekan taninya. “Misalnya petani padi, petani jagung dihamparan yang hampir sama,” jelas Bima.

Selain itu, BNI juga mewajibkan pihak kelompok tani bekerjasama dengan dinas pertanian. Dimana melalii dinas pertanian, akan menentukan jumlah nominal modal KUR yang disalurkan. “Kalau Dinas Pertanian bilang cukup 1 hektar Rp 8 juta saja per musim. Yah seperti itu,” sebut Bima.

Adapun, kuota modal KUR untuk masing-masing kelompok tani maksimal senilai Rp 50 juta, dengan jumlah bunga 6 persen per tahun. “Rata-rata maksimal 50 juta rupiah ikut ketentuan KUR mikro,” jelas Bima.(esa)

 

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *