Kementan Ekspor Pakan Kucing ke Brunei Darussalam

SURABAYA — Kementerian Pertanian melalui Karantina Pertanian Surabaya untuk pertama kalinya mensertifikasi komoditas asal sub sektor peternakan berupa pakan kucing yang akan diberangkatkan ke Brunei Darussalam, Kamis (11/11).

Sebanyak 9,2 ton dengan nilai Rp. 151,4 juta rupiah, komoditas milik PT CS, Sidoarjo, Jawa Timur ini diangkut Kapal Ever Basis dari pelabuhan Tanjung Perak Surabaya.

“Kami mengapresiasi ekspor perdana ini, dan siap memberikan fasilitasi teknis yang dibutuhkan sesuai persyaratan negara tujuan,” kata Kepala Karantina Pertanian Surabaya, Musyaffak Fauzi saat turut memberikan keterangan persnya.

Menurut Musyaffak, sesuai dengan tugas perkarantinaan, ia melakukan pengawasan keamanan dan pengendalian mutu pangan dan pakan asal pertanian yang dilalulintaskan diwilayah tanah air. Baik ekspor, impor, singgah atau transit serta antar area, tambahnya.

“Khusus untuk ekspor, selain menjadi wajib dengan diberlakukannya Undang-undang perkarantinaan yang baru (UU 21/2019, red), sertifikasi ekspor karantina juga merupakan persyaratan negara tujuan. Dengan demikian ini akan meningkatkan daya saing,” papar Mussyafak lagi.

Adapun tindakan karantina yang dilakukan adalah dengan melalukan pemeriksaan kesesuaian dokumen, fisik dan setelah dipastikan layak, sehat dan aman maka sertifikat kesehatan hewan atau health certificate (HC, KH 13) akan diterbikan oleh pejabat karantina yang berwenang.

Pada kesempatan yang sama, Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian Nasrullah menyampaikan arahan dari menteri pertanian. Selama masa pandemi, sektor yang tumbuh positif adalah komoditi pertanian termasuk sektor peternakan dan turunannya.

“Ekspor kita (red.sektor pertanian dan peternakan) untuk tahun 2020 sebesar 964,6 juta USD. Sementara data hingga September 2021, nilai ekspor kita sudah 878 juta USD, atau terjadi kenaikan 39,2 % dibandingkan pada tahun 2020 dengan periode bulan yang sama.” terangnya.

Nasrullah menambahkan, Kementerian pertanian sedang menjalankan program tiga kali ekspor pertanian, Gratieks. Program yang digagas Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, yang menargetkan hingga tahun 2024 nanti, nilai ekspor naik 300%.

“Ekspor akan kami beri karpet merah. Kami meminta kepada pelaku usaha sektor pertanian untuk terus berinovasi dan termotivasi untuk melakukan ekspor, selain pangsa lokal.” ungkapnya.

Nasrullah lebih lanjut mengatakan, pada akhir November 2021 ini, Kementerian Pertania juga akan melakukan promosi bisnis untuk produk-produk pertanian di beberapa negara. Untuk produk peternakan dan turunannya mendapat lokasi di Emirat arab dan Denmark.

Sementara itu, Presiden Direktur PT.CS, Paulus mengatakan pangsa pasar untuk pakan hewan kesayang di indonesia terbuka dan selalu tumbuh. Pada tahun 2020, diperkirakan nilai ekonomis dari pakan hewan kesayangan yang beredar di Indonesia dikisaran Rp. 4 triliun setahun. PT. CS sudah menguasai 60 % dari kebutuhan produk pakan hewan kesayangan lokal Indonesia ini.

“Berkat bantuan dan support dari Kementerian pertanian melalui Karantina Pertanian Surabaya dan Dirjen PKH, kami dapat wujudkan pengembangan pangsa pasar pakan petfood untuk Go Global. Setelah Brunai Darussalam, tujuan ekspor kami selanjutnya adalah Philipina. Kedepannya, kita akan mengembangkan ekspor petfood ke negara Bangladesh, Timor Leste, Singapura dan malaysia,” pungkas Paulus.

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *