Dinas Ketahanan Pangan Makassar Gelar Lomba Cipta Menu

MAKASSAR — Dinas Ketahanan Pangan Kota Makassar melaksanakan kegiatan Lomba Cipta Menu B2SA (6/11/2020) di BPP Sudiang yang melibatkan anggota kelompok Wanita Tani perwakilan dari 15 kecamatan yang diwakili oleh masing-masing 2 orang peserta.

Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kota Makassar Hj. Sri Sulsilawati, bahwa Lomba Cipta Menu B2SA yang dilaksanakan oleh Dinas Ketahanan Pangan Kota Makassar dimaksudkan untuk memotivasi setiap individu agar dapat menyajikan dan menyediakan menu baru bagi keluarga sehari-hari sehingga masyarakat mau mengkonsumsi makanan yang beragam,bergizi, seimbang dan aman.

Tema yang diangkat dalam lomba cipta menu B2SA ini adalah olahan pangan non beras. Alternatif pangan sumber karbohidrat tindak hanya dari beras saja, tapi juga dapat diperoleh dari jagung, ubi kayu, sukun, sagu, dan aneka umbi-umbian lainnya yang nilai gizinya tidak kalah dari beras.

Setiap peserta lomba menyajikan menu makan siang dengan porsi 1 ayah, 1 ibu dan 2 orang anak dengan menu yang beragam beserta minuman herbal sebagai penambah imunitas dalam menghadapi pandemic Covid-19 ini. Tim penilai berasal dari berbagai unsur yang berbeda dari akademisi Universitas Hasanuddin, guru SMK 8 Makassar Jurusan Tata Boga dan pengusaha muda dan praktisi olahan pangan.

Juara 1 diraih oleh KWT perwakilan dari Kecamatan Rappocini dengan tema makan “Jepa“ yakni makanan sumber karbohidrat pengganti beras yang berbahan dasar ubi kayu /singkong parut yang dipanggang. Sedangkan sumber protein yang disajikan adalah “Nasu Bura” yakni makanan yang berbahan dasar bagian dalam batang pisang batu yang belum berbuah yang dimasak bersama ayam dan bumbu – bumbu lainnya.

“Alhamdulillah, terima kasih atas kepercayaan yang diberikan kepada kami. Kegiatan ini merupakan salah satu wadah kami untuk berinovasi dalam hal pengolahan pangan lokal. Menu yang kami sajikan merupakan hasil uji coba kami dalam meracik bahan dasar dan bumbu-bumbu sehingga diperoleh citarasa yang menggugah selera, tektur yang nyaman dikonsumsi dan tetap bergizi, “ tutur Rosmini perwakilan KWT Kecamatan Rappocini
“Hasil yang diharapkan dari kegiatan ini adalah dapat meningkatkan pemahaman masyarakat dalam menerapkan prinsip beragam, bergizi, seimbang dan aman dengan memanfaatkan olahan pangan lokal. Mendorong percepatan penganekaragaman pangan dengan memasyarakatkan keluarga untuk mengkonsumsi aneka jenis pangan dengan porsi seimbang,” ujar Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kota Makassar.

“Bahwa dalam menghadapi wabah Covid-19, pertanian tidak berhenti dalam memenuhi kebutuhan pangan nasional serta meningkatkan kesehatan masyarakat Indonesia agar lebih baik. “Sektor pertanian memiliki potensi yang sangat besar dalam menumbuhkan ekonomi nasional,” tegas SYL.

Hal ini sejalan juga dengan arahan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi, bahwa “Pangan adalah masalah yang sangat utama. Masalah pangan adalah masalah hidup matinya suatu bangsa. Sudah waktunya petani tidak hanya mengerjakan aktivitas on farm, tapi mampu menuju ke off farm, terutama pasca panen dan olahannya. Banyak yang bisa dikerjakan untuk menaikkan nilai pertanian, khususnya pasca panen.(*)

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *