Dorong Ekspor Kopi, Karantina Pertanian Kunjungi Pengusaha Kopi dan Teh

BENGKULU — Dalam upaya mendorong ekspor komoditas pertanian dari Provinsi Bengkulu, Tim Karantina Pertanian Bengkulu berkoordinasi dengan Dinas Pertanian, Bappeda dan instansi pemerintah daerah terkait. Tim juga melakukan kunjungan kepada para pelaku usaha kopi dan teh di Kabupaten Kepahiang dan Rejang Lebong, Jumat (05/02).

Pada tahun 2020, di Kabupaten Rejang Lebong memiliki luas area pengembangan kopi robusta mencapai 23.104 hektar dengan produksi mencapai 17.795 ton. Sedangkan di kabupaten Kepahiang luas areanya 24.812 hektar dengan produksi 19.103 ton.

“Salah satu program strategis Kementan adalah gerakan tiga kali lipat ekspor (GraTiEks) maka kami Karantina Pertanian Bengkulu, sesuai instruksi pimpinan mendata potensi ekspor dan mendorong kopi asal Bengkulu agar bisa ekspor langsung sehingga dapat mengharumkan nama Bengkulu,” Ucap Wisnu, Pejabat Karantina Pertanian Bengkulu yang ikut turun ke lapangan.

Dari segi kuantitas, produksi kopi kata Wisnu cukup untuk memenuhi permintaan pasar, namun perlu pembinaan lagi agar kualitas kopi masyarakat bisa memenuhi standar pasar nasional bahkan pasar luar negeri.

“Ternyata tidak cukup hanya di hulu saja yang dikencangi namun di hilirnya juga, sehingga mutu kopi kita lebih baik dan diakui,” tambah, Yusuf selaku Kepala Bidang Perkebunan Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Rejang Lebong.

Sementara saat berkunjung ke lokasi pengusaha kopi, para pelaku usaha kopi menyatakan kualitas kopi Bengkulu sudah diakui dunia. Haris salah seorang pengusaha mengatakan citarasa kopi Bengkulu tidak kalah dengan kopi dari luar, bahkan dunia sudah mengakui. “Tahun 2019 kemarin kopi kita meraih medali gold untuk jenis kopi robusta,” kata pemilik Bermani Coffee itu.(*)

Bagikan