PAREPARE, VOICESULSEL — Anggota DPRD Kota Parepare, H. Ibrahim Suanda, menggelar reses di Jalan Kijang, Kelurahan Labukkang, Kecamatan Ujung, Kamis (18/9/2025). Legislator dari PAN itu bertemu ratusan konstituen untuk menyerap aspirasi masyarakat, khususnya terkait persoalan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB).
Dalam pertemuan tersebut, Wakil Ketua Komisi III DPRD Parepare itu menegaskan, kenaikan PBB yang sempat terjadi di Parepare disebabkan adanya kekeliruan perhitungan dari pemerintah daerah.
“Alhamdulillah di Parepare tidak ada gejolak, karena begitu mendengar proses kenaikan, kami di DPRD langsung mengantisipasi. Pemerintah daerah juga sudah mengakui ada kekeliruan,” jelas Ibrahim.
Ia membeberkan, kekeliruan terjadi pada perhitungan persentase PBB untuk lahan pertanian maupun perkebunan. Seharusnya tarif yang dikenakan 0,02 persen, namun justru dihitung dengan 0,7 persen.
“Ini tentu hasilnya jauh berbeda. Karena itu, pemerintah daerah sudah menghentikan sementara penagihan PBB untuk dilakukan perbaikan. Jika ada warga yang mengalami kenaikan, segera laporkan ke kelurahan agar diproses, termasuk bagi yang sudah telanjur membayar,” tegasnya.
Selain isu PBB, Ibrahim juga menyinggung kondisi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Parepare yang masih kecil, yakni sekitar Rp200 miliar, sementara belanja pegawai mencapai 45 persen dari total belanja daerah.
“Apalagi ada instruksi pusat agar belanja daerah maksimal 30 persen. Daripada DAU kita berkurang, salah satu langkahnya adalah mengefisiensi atau mengurangi SKPD,” ungkapnya.
Pada kesempatan itu, Ibrahim juga meminta warga memanfaatkan berbagai program pemerintah, khususnya di bidang pendidikan dan kesehatan. Ia menyebut, Pemkot Parepare telah menggratiskan seragam sekolah dan memberikan beasiswa kepada 1.000 siswa SD dan SMP.
“Peluang ini harus ditangkap. Nanti kita juga akan coba menyentuh tingkat SMA meski kewenangannya ada di pusat,” katanya.
Di bidang kesehatan, ia mendorong warga untuk aktif berkomunikasi dengan pemerintah jika ada keluhan terkait BPJS, agar dapat memanfaatkan program subsidi yang disediakan.
Tak hanya itu, Ibrahim juga menegaskan komitmennya untuk merealisasikan pembangunan fisik serta bantuan peralatan yang sempat tertunda akibat kondisi keuangan daerah.
“Mudah-mudahan ekonomi ke depan bisa lebih baik, sehingga semua yang sudah kita programkan bisa terwujud,” tutupnya.