VOICE SULSEL — Warga Jalan Kijang RW 8 RT 2 Kelurahan Labukkang Kota Parepare mengeluhkan program pembangunan rumah impian pemerintah kota Parepare yang terlambat. Padahal sudah hampir tiga bulan rumah dilokasi tersebut dibangun. Penerima manfaat rumah impian bernama dg Laba mengeluh, karena dirinya hanya menumpang di rumah tetangga menunggu rumah impiannya rampung.
Dg Laba mengaku, pembangunan rumahnya terhambat karena kekurangan dana. Namun demikian, pejabat berwenang mengaku terhambatnya pembangunan disebabkan karena faktor ketersediaan material.
Dg Laba sementara waktu menumpang di
rumah tetangga selama rumahnya dikerja. Kata dia, sudah hampir tiga bulan tinggal di rumah tetangganya. “Saya berharap bisa di tempati pada bulan suci
ramadan nantinya, ” katanya.
Kepala Bidang Perumahan Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan Kota
Parepare, Andi Hasbullah mengakui proses pekerjaan rumah impian di Jalan Kijang
sempat tertunda Karena label atau batu bata ringan tidak ada di jual di Parepare. Sehingga harus memesan di Makassar.
“Progres pekerjaannya hingga saat ini memang belum selesai, karena labelnya kemarin terlambat. Kami ke Makassar membeli label, karena label di Parepare tidak sesuai dengan ukuran yang kami gunakan. Makanya kita ke Makassar, dan sudah tiba labelnya,” jelasnya.
Ia menambahkan, pekerjaan rumah impian itu, sudah berjalan sejak 6 Desember
2022 lalu. ada 50 unit rumah yang dikerja dengan Anggaran berkisar Rp75 juta per unit. Namun, hingga saat ini masih ada beberapa rumah impian yang
belum selesai.
“Makanya kami berikan adendum atau perpanjangan waktu pekerjaan selama 50 puluh hari, terhitung saat pelaksana kena denda. Untuk dendanya itu seper seribu,” tandasnya, seperti dikutip dari parepos.(*)