PAREPARE, VOICESULSEL — Kabar duka menyelimuti Kota Parepare. Muhammad Sabir Umar atau yang akrab disapa “Ambologo” menghembuskan napas terakhirnya pada Rabu, 9 April 2025, pukul 19.10 WITA di RSUD Andi Makkasau Parepare. Pria bersahaja yang telah menjadi bagian penting dalam dunia radio di Parepare itu wafat dalam usia 55 tahun.
Kepergian Ambologo menyisakan kesedihan mendalam bagi keluarga, sahabat, rekan kerja, dan masyarakat luas. Sosoknya dikenal tidak hanya sebagai penyiar, tetapi juga sebagai sahabat yang ramah, penuh canda, dan memiliki gaya bicara yang khas.
Walikota Parepare Tasming Hamid melayat ke rumah duka pada Rabu malam sekaligus mendoakan almarhum. Tasming Hamid turut menyampaikan Belasungkawa atas meninggalnya tokoh radio legendaris Parepare itu.
Hal senada juga diucapkan Legislator Kota Parepare, Sappe. Sappe yang banyak bersuara di program Obras Mesra FM yang dipandu Ambo Logo merasa sangat kehilangan sosok yang telah membesarkan namanya.
“Inna lillahi wa inna ilaihi rojiun,Selamat jalan Sahabatku,Saudaraku Muhammad Shabir Umar umar (Ambo Logo). Beliau sosok sahabat seperti saudara,terkadang seperti orang tua sendiri, beliau sosok manusia yang peduli dan penuh rasa empati kesesamanya,dan hari ini kami sangat merasa kehilangan, tidak ada lagi canda tawanya,kata-katanya yang bisa membuat hati kami tenang di kala kami merasa kesusahan, beliau berperan besar dalam kehidupan kami, sehingga bisa sampai di titik ini. Kami sekeluarga bersaksi bahwa beliau adalah orang baik,” tuturnya.
Tokoh masyarakat HA Rahman Saleh pun tak kuasa menyembunyikan duka. Baginya, Ambologo adalah sosok yang menghidupkan suasana, terutama saat membawakan program Obras atau Obrolan Sana-Sini di Radio Mesra FM. Siaran pagi itu menjadi ruang interaktif antara masyarakat dan tokoh-tokoh penting, yang selalu dipenuhi gelak tawa karena cara penyampaian Ambologo yang unik dan menghibur.
“Dia selalu punya cara untuk membuat orang tertawa. Gayanya yang jenaka saat menyiar, tidak bisa digantikan siapa pun,” kenang Rahman Saleh. Bahkan Rahman mengingatkan Radio Mesra FM untuk memutar suara Ambo Logo untuk mengenang almarhum.
Dimas Akbar, rekan siarannya selama puluhan tahun, menyebut Ambologo sebagai pribadi yang rendah hati dan mudah bergaul. “Dia tidak hanya sekadar rekan kerja, tapi saudara. Almarhum menyampaikan pesan dengan gaya khas yang mengena di hati pendengarnya,” ucap Dimas di rumah duka.
Kabar mengejutkan datang dari keluarga, yang menyampaikan bahwa almarhum ternyata mengidap penyakit serius. Penyakit itu dirahasiakan dari Ambologo sendiri, agar ia tetap semangat menjalani hari-harinya.
“Beberapa kali beliau keluar-masuk rumah sakit, bahkan sempat berobat ke Makassar. Namun dalam tiga hari terakhir, kondisinya menurun drastis hingga tak sadarkan diri,” lanjut Dimas.
Rencananya, Ambo Logo akan dirujuk ke Makassar untuk perawatan lebih lanjut. Namun takdir berkata lain. Dalam waktu singkat sejak keluar masuk rumah sakit untuk chek up, Ambologo pergi meninggalkan dunia dan meninggalkan kenangan tak tergantikan bagi warga Parepare.
Kini, frekuensi yang biasa dipenuhi suaranya telah sunyi. Namun tawa, pesan bijaknya, dan semangat yang ia bawa dalam setiap siaran akan selalu hidup di hati para pendengarnya.
Selamat jalan, Ambo Logo. Suaramu abadi dalam kenangan.(*)