Kisah Pilu Labada: Lansia yang Hidup dalam Kemiskinan di Rumah Hampir Roboh

Bagikan

PINRANG, VOICESULSEL – Di sudut kecil Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan, seorang lansia bernama Labada menjalani hidup dalam kondisi yang memilukan. Warga Sekkang Rubah, Kelurahan Bentengnge ini bertahun-tahun menempati rumah panggung yang tak layak huni. Ketika hujan turun, atap bocor, dan dinding kayunya rapuh, membuat rumah tersebut terancam roboh.

Menurut keterangan Muhammad Abidzar, seorang warga setempat, kondisi Labada semakin memprihatinkan karena ia tinggal bersama istrinya yang juga sering sakit-sakitan serta cucunya yang masih kecil. “Beliau sudah lama tinggal di rumah ini. Istrinya juga sering keluar-masuk rumah sakit. Saat hujan turun, mereka ketakutan karena rumahnya bocor dan rawan roboh,” ungkap Abidzar.

Labada, di masa sehatnya, dikenal sebagai sosok dermawan. Ia kerap membantu tetangga dan masyarakat sekitar, meskipun hanya seorang petani biasa. Namun kini, di usia senjanya, ia harus bertahan dengan keterbatasan ekonomi yang menghimpit kehidupannya.

Sang istri, Mara, berharap ada dermawan yang tergerak untuk membantu memperbaiki rumah mereka. “Saya bekerja serabutan, tapi sangat sulit untuk membangun rumah kami. Dengan kondisi seperti ini, kami hanya bisa berharap ada bantuan,” ucapnya lirih.

Labada dan Mara memiliki empat anak yang semuanya telah berkeluarga. Namun, keterbatasan ekonomi membuat mereka tak mampu membantu memperbaiki rumah orang tua mereka.

Kisah Labada adalah potret nyata kemiskinan yang masih menghantui sebagian masyarakat. Di tengah hiruk-pikuk pembangunan, ada sosok yang menanti uluran tangan agar bisa menjalani hari tua dengan lebih layak dan aman.