ENREKANG, VOICESULSEL – Ratusan guru yang tergabung dalam Aliansi Guru Enrekang (AGE) menggelar aksi unjuk rasa di Kantor Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Enrekang, Senin (24/3/2025) siang. Dalam aksi yang berlangsung sejak pukul 09.00 hingga 15.00 WITA itu, para guru meluapkan kekecewaan mereka terhadap pemerintah daerah yang dianggap abai terhadap nasib para pendidik.
Kekecewaan semakin memuncak ketika Kepala BKAD Enrekang, Permadi Hasan, tidak hadir untuk menemui massa aksi. Diketahui, ia berada di Makassar dengan alasan menjalani pemeriksaan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
Salah seorang guru yang ikut dalam aksi menyuarakan kemarahannya dalam orasi penuh emosi.
“Apakah bapak tidak menangis, tidak bersedih, seorang guru diselewengkan haknya? Kasihan bapak ibu guru! Bapak ibu tidak bisa berdiri dan duduk di kursi empuk kalau bukan karena jasa seorang guru!” teriaknya lantang, disambut sorakan dukungan dari rekan-rekan sesama pendidik.
Para guru yang hadir menegaskan bahwa perjuangan mereka bukan sekadar untuk diri sendiri, melainkan untuk memperjuangkan hak yang seharusnya mereka terima sebagai pahlawan tanpa tanda jasa. Mereka meminta kejelasan dari pemerintah daerah mengenai hak-hak mereka yang diduga tidak diberikan sebagaimana mestinya.
Aksi ini mencerminkan kekecewaan mendalam para guru terhadap pemerintah, yang seharusnya memperhatikan kesejahteraan tenaga pendidik. Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari pihak BKAD Enrekang terkait tuntutan para guru.
“Tanpa Guru, Tak Ada Pemimpin”
Para guru yang hadir mengingatkan bahwa tanpa mereka, tidak akan lahir generasi penerus bangsa, termasuk para pejabat yang kini duduk di kursi pemerintahan. Mereka berharap aksi ini bisa membuka mata hati para pemangku kebijakan untuk lebih peduli terhadap kesejahteraan tenaga pendidik.