Umpar Serahkan 172 Buku Tabungan Biaya Hidup Mahasiswa Penerima KIP Kuliah

PAREPARE, VOICESULSEL — Universitas Muhammadiyah Parepare menyerahkan 172 Buku Tabungan Biaya Hidup bagi mahasiswanya penerimaan KIP Kuliah Tahun 2024. Penyerahan dilakukan oleh Rektor Umpar Professor Jamaludin Ahmad kepada orang tua mahasiswa, disaksikan Ketua LLDIKTI Wilayah IX Sultanbatara, DR Drs Lukman MSi di Aula Pertemuan Umpar, Selasa 24 Desember 2024.

Pada sambutannya, Rektor Umpar Jamaludin Ahmad mengaku bersyukur atas adanya KIP tersebut. Mengingat jumlah penerima KIP di Umpar tahun ini lebih meningkat dibanding tahun sebelumnya.

“Terimakasih kepada kepala LLDIKTI yang telah memfasilitasi, sehingga tahun ini bertambah lagi sebanyak 172 KIP,” ujarnya.

Penerima beasiswa KIP tersebut kata Jamaludin memiliki syarat dan prosedur serta ketentuan. Mahasiswa penerima kata dia berhak atas uang bulanan sebesar Rp 800 ribu/bulan atau Rp 4.8 juta per semester selama empat tahun.

“LLDIKTI punya hak memberhentikan KIP kalau tidak sesuai lagi dengan ketentuan. Jadi ini tolong bapak ibu para orang tua diperhatikan betul anak-anak kita,” jelas Jamaludin.

Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa seluruh mahasiswa penerima KIP tidak boleh memiliki IPK dibawa 3,0, sebab bila seperti itu, KIP akan langsung dihentikan. “Makanya harus dimonitor terus anak-anak kita, bantu kami bapak ibu menggenjot prestasi mereka,” tegasnya.

Mahasiswa juga kata dia tidak boleh berhenti atau cuti kuliah. Karena itu, ia berharap seluruh mahasiswa penerima KIP untuk tidak segan-segan datang ke bagian konseling kampus umpar bila ada masalah.

“Jaga kesehatan anak-anak kita. Saya kira para orang tua punya cara sendiri agar jangan ada anak kita berhenti kuliah. Kalau ada masalah kami punya lembaga untuk konseling,” tuturnya.

Selain itu, mahasiswa penerima KIP juga tidak boleh menikah selama masa empat tahun kuliah. Bila terpaksa menikah, maka dengan sendirinya, bantuan KIP akan berhenti.

Rektor pun berharap, selama menempuh masa pendidikan kuliah, agar uang bantuan tersebut dimanfaatkan dengan baik untuk kepentingan studi dan bukan untuk keperluan hedon. Bahkan ia mendorong mahasiswa untuk mulai berpikir wirausaha dengan memanfaatkan bantuan tersebut sebagai modal.

“Kalau bisa uangnya dimanfaatkan untuk wirausaha, meskipun kecil-kecil, sebagai modal untuk menambah pendapatan,” jelasnya.

“Mudah-mudahan dengan KIP ini anak-anak kita tadinya bukan siapa-siapa, tetapi bisa menjadi siapa-siapa,” tandas Prof Jamaludin.

Sementara itu Ketua LLDIKTI Wilayah IX Sultanbatara DR Drs Lukman MSi meminta kepada penerima KIP agar dapat memanfaatkan dengan baik bantuan itu mengakses pendidikan tinggi. Menurutnya, tujuan dari pemberian KIP agar memutus mata rantai kemiskinan bagi mahasiswa kurang mampu yang ingin menempuh pendidikan tinggi.

“Beasiswa ini sangat terbatas karena itu kita semua harus bersyukur. Sebab tujuan beasiswa ini agar orang-orang miskin juga menempuh pendidikan di perguruan tinggi, tentu untuk memutus rantai kemiskinan,” katanya.

Ia berharap seluruh penerima KIP dapat menempuh pendidikannya dengan baik dan berprestasi sebagai bekal dunia kerja demi meningkatkan taraf hidupnya.

“Inilah proses memanusiakan manusia tentu semua ini berkat doa dan dukungan dari pak rektor umpar,” imbuhnya.(*)

Bagikan