MZ Berbakti Ungkap Keluhan Masyarakat Selama Blusukan, Harapan Petani Hingga Pengangguran Mencuat

PAREPARE, VOICESULSEL — Sudah lebih dari lima pekan lamanya, paslon nomor urut 2 MZ Berbakti melakukan kampanye blusukan dengan menemui langsung warga secara door to door.

Selama masa kampanye tersebut, paslon usungan partai Gerindra dan PKB itu telah menampung berbagai hal yang menjadi harapan masyarakat.

Ditemui disela kampanye blusukannya, di Jalan Bambu Runcing Kelurahan Bumi Harapan, Calon Wakil Walikota Parepare nomor urut 2 Professor Baktiar Tijjang mengungkap ada berbagai masukan yang ditemukan dan menjadi harapan warga. Sekaligus menjadi perhatiannya jika kelak MZ Berbakti diberikan amanah memimpin Parepare.

Menurut Rektor Institut Andi Sapada itu, salah satu yang mencuat adalah persolan infrastruktur jalan khususnya di wilayah Bacukiki.

“Pada umumnya soal jalan, dimana jalan-jalan khusus di Bacukiki ini rusak semua,” kata pria yang akrab disapa pak Prof itu.

Lebih lanjut, Prof Baktiar menjelaskan, harapan lain warga yang berada di sekitar kawasan sungai Jawi-jawi minta diberikan solusi, karena kerap dilanda banjir setiap musim hujan.

Eks Legislator Kota Parepare itu, pun mengakui beberapa keluhan petani yang sempat ditemuinya, khususnya petani jagung mengeluh kewalahan mendapatkan bibit jagung untuk ditanam.

“Tentu Pemerintah Daerah yang harusnya memfasilitasi mereka untuk mendapatkan bibit. Sementara untuk sungai Jawi-jawi dibicarakan dengan pusat dalam hal ini balai besar sungai dan jalan menjadi tanggung jawab pemerintah daerah,” katanya.

Ia menambahkan, isu pengangguran juga menjadi catatan. Sehingga kedepannya bila MZ Berbakti terpilih jadi Walikota dan Wakil Walikota Parepare, sedapat mungkin menggenjot jumlah investor masuk ke Kota Parepare memperluas lapangan pekerjaan.

Sementara Calon Walikota Parepare Muhammad Zaini bertekad membawa Parepare sebagai kota yang maju, mandiri, sejahtera dan berkelanjutan.
“Saya bertekad membawa Parepare semakin maju secara ekonomi, maju pendidikannya dan maju peradabannya. Kota dimana nilai agama dan budaya menjadi pedoman hidup,” tandasnya.(Fs)

Bagikan