
Oleh : Andi Ilham Abidin
VOICE PAREPARE — Saya masih tetap menggunakan kata Kota Parepare sebagai Kota Bandar Madani, sebab bagi saya ini lebih sedap didengar, namun kita tidak sedang mempersoalkan julukan Kota ini apakah sebagai Kota Cinta Habibie Ainun atau Kota Bandar Madani. Namun saya mencoba mengupas sedikit terkait transisi pergantian kepemimpinan Walikota, dari pejabat lama ke Pejabat Walikota baru saat ini menjelang akhir tahun 2023.
Tentu akan menimbulkan Pro dan Kontra sebab tentu masing-masing individu memiliki gaya kepemimpinan yang berbeda. Dan sudah tentu juga bagi sebahagian ASN akan memiliki kemampuan berbeda dalam mengikuti ritme serta irama dari pola kepemimpinan yang ada selama ini dengan pola kepemimpinan yang baru saat ini.
Selanjutnya kita sedikit menukik kepada salah satu kegiatan yang paling sering mendapat sorotan dari berbagai media serta menjadi trending topic yakni Bagian Pembangunan. Dimana jika kita berbicara tentang Pembangunan pasti pikiran akan terbawa kepada 3 kata yakni Bagian PBJ
(PENGADAAN BARANG DAN JASA) Sekretariat Daerah Kota Parepare yang mungkin bagi sebahagian oknum rekanan akan mereka-reka bagaimana kondisi Bagian PBJ Sekdako Parepare ini pasca pergantian Walikota.
Apakah masih dengan iklim yang sama atau dengan yang juga baru tentunya.
Mengingat Bahagian PBJ saat ini digawangi oleh Seorang Pejabat Baru yang tentu punya Ciri dan Karakter pasti berbeda dengan Pejabat Lama tentunya.
Jika dahulu seringkali banyak oknum rekanan yang “mengeluh” akan tidak kebagian paket tender atau mungkin sudah tidak beruntung, sebab gugur penawaran atau bahkan ada yang merasa bahwa paketnya ternyata jatuh kepada peserta lain.
Seperti itulah terkadang saya mendengar keluhan dari para Oknum Rekanan belum lagi Issue lainnya yang cukup sensitif jika diucap dan dibahas sebab hal ini bagaikan kentut saja berbau tapi tak berwujud begitu lebih tepatnya.
Jadi harapan saya agar kiranya Bagian PBJ diera kepemimpinan Pj. Walikota dan Sekda baru serta PBJ dibawah tanggung jawab Kabag yang baru pula diharapkan dapat lebih bergairah dan kompetitif secara terbuka dan tidak lagi memunculkan berbagai Cerita atau Issue tak sedap sehingga proses pembangunan dapat berjalan dengan baik sesuai aturan yang termuat dalam RPJM maupun RPJMD.(**)
104 Pembaca