PAREPARE, VOICE SULSEL — Proyek pembangunan jembatan kembar kota Parepare disinyalir mangkrak. Itu setelah pengajuan penambahan anggaran Rp 3 miliar ditolak DPR. Hal ini diungkap Ketua Fraksi Persatuan Bintang Demokrasi, Rudy Najamuddin, (Senin 7/8) kemarin.
Kepada wartawan, Rudy mengatakan, permohonan anggaran Rp 3 miliar yang diminta pemerintah kota untuk menuntaskan proyek jembatan kembar ditolak dengan alasan belum adanya laporan audit terkait penggunaan anggaran Rp 28 miliar yang sudah habis dibelanjakan. “Kami minta audit kejelasan penggunaan anggaran Rp 28 miliar ini, nanti setelah jelas penggunaannya baru bisa masuk yang Rp 3 miliar, jangan sampai kita tidak tahu yang mana peruntukan Rp 28 m dan Rp 3 m,” terangnya.
Rudy juga menyoroti pemenang lelang jembatan kembar yang berpotensi direkayasa. “Kami juga wanti-wanti jangan sampai ada rekayasa pemenang lelang nantinya, karena saya yakin pasti itu lagi yang dimenangkan, karena kalau orang lain yang menang kacau ini, berarti ini sudah ada indikasi lelang proyek akal-akalan,” bebernya.
Apalagi kata Rudy, anggaran proyek jembatan kembar sebagian diduga digunakan untuk membayar proyek lain. “Ada anggaran pembangunan jembatan kembar itu digunakan untuk bayar proyek lain, dibelanjakan tidak sesuai peruntukan. Bodohnya saya kalau terima pertanggungjawaban walikota seperti itu, dia yang lakukan kesalahan baru DPR setujui,” beber Rudy.
Sebelumnya, Kepala Bidang Bina Marga Dinas PUPR Widin Wijaya yakin proyek jembatan kembar akan kembali dilanjutkan pembangunannya pada Agustus 2023. Itu setelah adanya penambahan anggaran Rp 3 miliar untuk tuntasnya proyek yang ada di jalan suaka alam lestari itu.(ak)