PAREPARE, Voicesulsel.com – Pengurus Majid Rahmatan Lumpue periode 2017-2022 yang dipimpin Ketua Umum H. Baharuddin Hasyim telah berhasil menyulap masjidnya menjadi sebuah tempat ibadah modern, baik bagian dalam maupun bagian depan.
Baharuddin Hasyim menjelaskan, ketika dia terpilih menjadi ketua umum, secara pisik masjid Rahmatan Lumpue ini sudah selesai. Namun, sebagai pengurus baru pada awal tahun 2017 lalu, melalui rapat pengurus disepakati untuk merubah tampilan masjid jadi modern pada bagian dalam dan bagian depannya.
“Syukur Alhamdulillah, bangunan bagian depan masjid ini dikerjakan selama 13 bulan dan diharapkan selesai sebelum Ramadan tiba. Sekarang sisa pengecekan saja”, ujar Baharuddin yang mantan karyawan Depot Pertamina Parepare itu.
Dijelaskan pula, hingga saat ini Pengurus Masjid Rahmatan masih berutang kepada tukang batu sebesar Rp. 69 Juta dan utang untuk tukang cet sebesar Rp. 30 juta. Jadi pengurus masih membutuhkan dana sebesar Rp. 96 Juta. “Insya Allah warga Lumpue, khususnya jamaah masjid Rahmatan Lumpue dapat segera melunasi utang pengurus tersebut pada bulan Ramadan nanti, Amin Ya Rabbal Alamin”, harap Bahar.
Isra Mi’raj
Ketua Umum Pengurus Masjid Rahmatan Lumpue Baharuddin Hasyim, saat mengontrol pekerjaan pengecetan masjid, Ahad kemarin (6/3/2022) mengungkapkan, pengurus masjid selama ini mengadakan kegiatan, selalu menampilkan muballigh laki-laki.
Namun kali ini, katanya, ia selaku ketua umum mengusulkan agar menampilkan muballigh perempuan. “Syukurlah karena semua jamaah sepakat, terutama kaum ibu”, katanya.
Menurut Bahar, Sabtu pagi kemarin (5/3/2022), pengurus, pegawai syara dan para jamaah masjid Rahmatan Lumpue menggelar acara peringatan Isra’ Mi’raj dengan mendatangkan muballighah perempuan, Hj. Siti Romlah, S. Ag, MA dari Kabupaten Pinrang.
Dalam ceramahnya, Siti Romlah menguraikan panjang lebar sejarah Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW 1400 tahun lalu. Ustadzah Romlah mengulas faktor penyebab Allah SWT memperjalankan Nabi Muhammad SAW.
Dalam perjalanan Isra’ Mi’raj didampingi Malaikat Jibril, kata Siti Romlah, Rasulullah menembus Tiga Alam yang tidak mungkin dilalui manusia biasa. Yaitu; Alam nafs (alam manusia), Alam Malakut (alamnya para malaikat dan ruh para utusan Allah SWT) dan Alam Laufudz (Lauhil Mahfudz).
Selanjutnya, Rasulullah Muhammad Saw sendirian langsung menemui Allah SWT di Sidratul Muntaha. Seusai bersimpuh di hadapan Allah, Rasulullah oleh-oleh berupa perintah Salat 50 kali sehari semalam. Namun atas saran Nabi Musa dan nabi-nabi sebelumnya agar kembali minta keringanan.
Dikatakan, sembilan kali Rasulullah kembali dan setiap kali mendapatkan diskon 5 kali. Artinya, Rasulullah di Eri keringanan 45 kali dari seharusnya 50 kali. “Akhirnya tersisa 5 lima waktu saja segar semalam.
Namun, yang 5 waktu itu pun masih banyak umat Muhammad SAW yang malas bahkan tidak melaksanakannya sama sekali”, sesal Romlah.
Ustadzah asal Pinrang itu mengingatkan, jika ingin selamat perbaikilah hubungannya dengan Allah yaitu dengan memelihara salat 5 waktu.
Kedua, pelihara hubungan dengan alam terutama kepad sesama manusia.
Hadir pada acara peringatan Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW, utusan yang mewakili Camat Bacukiki Barat, aparat Koramil dan aparat Polsek Bacukiki Barat. Pada acara ini diterapkan protokol kesehatan secara ketat.
Hadir pula Lurah Lumpue Siswandi Dwi Saputra, S.Stp, dan Imam Masjid Rahmatan Drs. H. Zainal Arifin, M. Ag dan mantan imam Masjid Rahmatan Lumpue Drs. KH. Naharuddin Hannake serta tokoh agama dan tokoh masyarakat lainnya. (Ima).