PINRANG, voicesulsel.com – Lembaga Konsultan Profetik Institut yang digawangi oleh para akademisi muda, melakukan diskusi publik sekaligus merilis hasil survey dinamika politik di Kabupaten Pinrang dengan metode kualitatif, di warkop Al, Pinrang, Minggu (6/2/2022).
Profetik adalah Lembaga Konsultan yang mengkhususkan diri pada kajian-kajian dan pengukuran ilmiah tentang demokrasi dan Politik. Lembaga ini cukup terpercaya dalam berbagai kajian yang pernah dipublis.
Hadir dalam diskusi publik antara lain, Asratillah, selaku direktur Profetik Institut, serta analis politik, Sukmayadi Maeruddin, dan Anugerah Amir, dosen Komunikasi dari LP3I Makassar
Asratillah, memaparkan terkait dengan dinamika politik di Bumi Sawitto, temuan Profetik Institut itu dapat dibagi dalam dua ranah. Yang pertama adalah daya elektoral partai politik, dan kedua adalah kekuatan elektoral tokoh-tokoh publik secara personal di Kabupaten Pinrang.
Berdasarkan data, Asra menyebutkan, khusus untuk Kabupaten Pinrang, partai politik yang memiliki daya elektoral saat ini sesuai top of mind responden adalah Demokrat, Golkar, PKS dan Gerindra.
“Keempat parpol tersebut memiliki tingkat keterpilihan yang tinggi di Pinrang, jika pemilu dilaksanakan hari ini,” kata Asratillah.
Sedangkan, menurut data Profetik Institut terkait tokoh favorit yang memiliki kekuatan personal yang disebutkan responden secara top of mind, kata Asra, adalah, Andi Irwan Hamid, Ahmad Jaya Baramuli, Usman Marham, H.Alimin dan Arifyanto Arsyad.
Sementara itu, Sukmayadi Maeruddin mengungkapkan bahwa dinamika Politik Pinrang selalu menarik karena bisa ditelisik dalam berbagai cara pandang, yakni geopolitik dan sosial budaya.
Data temuan Profetik Institut yang menarik kata Yadi, yakni munculnya beberapa parpol dan tokoh yang prospek akan unggul dalam Pileg dan Pilkada 2024.
“Menariknya data profetik adalah masuknya PKS dalam radar survey yang dianggap prospek di 2024, padahal saat ini sama sekali tidak memiliki Kursi di DPR Pinrang,” papar Yadi..
Sukmayadi menambahkan, beberapa segmen masyarakat Pinrang cenderung menantikan calon alternatif selain nama-nama lama yang sudah beredar.
Kemungkinan munculnya, wajah baru dari anak-anak muda tidak bisa dinafikan. Apalagi di era teknologi komunikasi hari ini akan memberi ruang kepada semua pihak untuk membangun popularitas dan elektoral. (*)