SOPPENG — Bupati Soppeng, H Andi Kaswadi Razak dan Wakil Bupati Soppeng, H Lutfi Halide mengikuti Peringatan Hari Anti Korupsi Sedunia 2021 secara virtual di ruang SCC Kantor Bupati Soppeng, Kamis, 9 Desember.
Kegiatan yang dilaksanakan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) RI ini secara resmi dibuka oleh Presiden RI, Joko Widodo.
Presiden RI, Jokowi dalam sambutannya mengatakan, bahwa korupsi merupakan extra Ordinary Crime yang mempunyai dampak luar biasa yang harus ditangani secara extra Ordinary juga.
Penegak hukum termasuk KPK, lanjut Presiden, diharapkan jangan cepat berpuas diri dulu karena penilaian masyarakat terhadap upaya pemberantasan korupsi masih dinilai belum baik.
Kita semua harus sadar mengenai hal itu, dan dalam sebuah survei nasional di bulan November 2021 lalu. Masyarakat menempatkan pemberantasan korupsi sebagai permasalahan kedua yang mendesak untuk diselesaikan. Urutan pertama adalah penciptaan lapangan pekerjaan yang diinginkan oleh masyarakat. Sedangkan urutan ke tiga adalah harga kebutuhan pokok.
” Dan apabila 3 hal tersebut dilihat sebagai satu kesatuan tindak pidana korupsi menjadi pangkal dari permasalahan yang lain. Korupsi bisa mengganggu penciptaan lapangan kerja serta korupsi juga bisa menaikkan harga kebutuhan pokok,” ungkap Presiden Jokowi.
Lanjut dikatakan, jika dibandingkan dengan negara-negara tetangga di Asia, dimana ranking indeks persepsi korupsi di Indonesia tahun 2020 menempati urutan ke 102.
” Olehnya itu, ini memerlukan kerja keras kita untuk memperbaiki indeks persepsi korupsi negara kita bersama-sama. Namun jika melihat data BPS mengenai indeks perilaku anti korupsi di masyarakat terus membaik setiap tahunnya,” kata Presiden Jokowi.
Sementara Ketua KPK RI, Firli Bahuri mengatakan, sebagai anak bangsa sungguh bersyukur karena hari ini segenap umat manusia dan kita seluruh anak bangsa Indonesia memperingati peringatan Hari Antikorupsi Sedunia dengan tema, Satu Padu Membangun Budaya Anti Korupsi.
Lanjut dikatakan, tema ini sengaja kami ambil dalam rangka memberikan kesempatan dan mengajak segenap anak bangsa untuk mengambil peran memberantas dan melakukan aksi-aksi terkait dengan pemberantasan korupsi. Dan tentu juga kita berharap semua anak bangsa memiliki semangat komitmen yang sama untuk meningkatkan serta membangun budaya anti korupsi.
” Marilah kita sama-sama semangati untuk meninggalkan budaya korupsi, menjauhi perilaku koruptif, semua anak bangsa, semua lapisan dan elemen bangsa ikut terlibat dan mengambil peran membangun budaya anti korupsi,” ujar Firli Bahuri. (wis)