PINRANG — Pemkab Pinrang terus berupaya menjaga kestabilan harga gabah petani agar tidak anjlok memasuki panen raya. Salah satu usaha dilakukan meminta DPRD Provinsi mengintervensi Bulog agar menyediakan space gudang untuk beras Pinrang.
Hal itu terungkap dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) di DPRD Provinsi dihadiri Bupati Pinrang Irwan Hamid,Ketua DPRD Pinrang Muhtadin, Ketua Perpadi Sulsel Andi Pallawagau, ketua komisi II DPRD Pinrang Hastan Mattanette dan pengurus Kontak Tani Nelayan Andalan atau disingkat (KTNA) serta epala Kantor Wilayah (Kakanwil) Bulog Sulselbar, Eko Prantono di ruang Komisi B, Senin 18 Oktober 2021.
Irwan Hamid mengatakan sebagian wilayah Pinrang memasuki musim panen, dia meminta kesiapan Bulog melalukan penyerapan beras agar harga gabah saat puncak musim panen tidak merugikan petani.Kehawatiran bupati karena space gudang Bulog Pinrang belum terpenuhi.
“Kita kawal ini (RDP) bersama rombongan DPRD Pinrang, perwakilan tani yang diwakili KTNA sebab kita kan sedang panen raya. Di sisi lain gudang Bulog di Pinrang masih penuh,” katanya, Senin, 18 Oktober.
Sementara itu, Anggota Komisi II DPRD Pinrang, Andi Pallawagau yang juga turut hadir menyoroti kinerja Bulog yang dianggap selalu berjanji tapi tak ada aksi atau solusi nyata menyerap beras petani.
“Kita sudah sering RDP. Kami harapkan RDP ini ada solusi konkret Bulog untuk menyerap agar gabah petani juga tak sampai anjlok,” bebernya.
Kepala Perum Bulog Divre Sulselbar, Eko Pranoto menyampaikan akan melakukan perpindahan beras atau mobilisasi nasional (mobnas) sehingga gudang di Bulog Pinrang dapat menyerap lagi.
“kita sedang siapkan penyerapan melalui mobnas ke Papua dan NTT. Ada rencana 11 ribu ton yang kita mau mobnas. Ini ada kendala di angkutan. Ini yang akan kami laporkan secepatnya,” bebernya.(mnr)