MEDAN — Penanggung Jawab Kostratani/ Tim Supervisi dan Pendampingan Kegiatan Utama Kementerian Pertanian Provinsi Sumatera Utara (Sumut) sekaligus Kepala Badan Karantina Pertanian, Ali Jamil melakukan olah tanah sekaligus tanam padi di area persawahan Desa Suka Damai, Kecamatan Sei Bamban, Kabupaten Serdang Bedagai, Sumut, Minggu (2/5).
Kegiatan yang dilakukan pada area persawahan padi dengan luas tanam sekitar 150 hektar dengan total hamparan 500 hektar. Selain untuk melihat langsung kondisi lapangan, juga untuk menyerap aspirasi dan kendala pelaksanaan giat percepatan luas tambah tanam padi di Sumut.
“Kabupaten Serdang Berdagai ini merupakan salah satu lumbung padi di Sumut, oleh karena itu kami bersama Bapak Bupati, turun langsung memastikan bahwa target yang sudah dicapai terus dapat dipertahankan, bahkan ditingkatkan,” ungkap Jamil.
Jamil menyebutkan bahwa pencapaian panen padi di Kabupaten Serdang Berdagai pada periode Oktober 2020 hingga Maret 2021 telah melebihi target yang ditetapkan yaitu sebesar 4,4% atau total panennya mencapai 27,4 ribu hektar dari target yang ditetapkan sebanyak 26 ribu hektar. Ia mengapresiasi kerja keras petani dan dinas terkait yang turut mendorong pencapaian tersebut.
Namun demikian, ia mengingatkan agar petani dan dinas terkait terus menjaga bahkan mendorong produktifitas tersebut. Selain memberikan keuntungan bagi petani, pencapaian produksi padi juga agar persediaan pangan baik di daerah maupun secara nasional tetap terjaga. “Kebutuhan pangan disaat pandemi ini sangat dibutuhkan bagi negara, oleh karena itu pak Menteri Pertanian (Syahrul Yasin Limpo, red.) dalam hal ini menekankan agar kita bersama-sama bisa menjaga produktifitas yang ada bahkan ditambah, agar tenaga kerja juga terserap, keuntungan bagi petani sekaligus menjaga persediaan pangan secara nasional,” jelasnya.
Jamil menegaskan agar petani tidak puas dengan capaian yang sudah ada, selain itu jika terdapat kendala dilapangan agar terus dikomunikasikan pada jajarannya dilapangan atau dinas setempat. Kementan sendiri mendorong upaya produktifitas padi melalui bantuan dan optimalisasi penggunaan alsintan (alat dan mesin pertanian), juga penggunaan kredit usaha rakyat (KUR).
Sebagai informasi, capaian Provinsi Sumut musim tanam Oktober sampai Maret (Okmar) 2020 dari target 21,7 ribu hektar, tercapai 95% atau sebanyak 20,5 ribu hektar.
Sedangkan target untuk musim tanam April sampai September 2021 capaiannya sudah 33% atau sebanyak 12 ribu hektar dari target sebanyak 37 ribu hektar.
Untuk sasaran tanam Kabupaten Serdang Bedagai tahun 2021 dari target 59,5 ribu hektar, posisi pada April sudah mencapai 22,6% atau sebanyak 13,5 ribu hektar.
Untuk harga jual, disampaikan Jamil agar petani dan dinas dapat berkolaborasi dengan Bulog Sumut. Sehingga terdapat kepastian harga yang lebih baik.
Disisi lain, Jamil mengungkapkan turut prihatin, atas berkurangnya lahan pertanian di Sumut. Namun ia mengapresiasi upaya yang dilakukan pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai atas upayanya dalam mengganti dan membuka lahan pertanian baru dengan melakukan Program Penambahan Areal Tanam Baru (PATB), yaitu alih fungsi dari lahan kelapa sawit maupun tambak yang sudah tidak produktif ke tanaman pangan padi.
Bupati Serdang Bedagai, Darma Wijaya yang juga turut hadir dalam acara tersebut sepakat, bahwa percepatan olah dan tanam ini membantu petani meningkatkan pendapatannya dan menggerakkan roda perekonomian daerah.
“Kami sepenuhnya mensupport upaya Kementan, dan ini sangat membantu menggerakkan perekonomian daerah,” ungkapnya. Ia juga meminta dukungan pada pemerintah pusat terutama dalam hal pembukaan lahan pertanian baru, agar dapat dilaksanakan lebih cetap.
Disesi diskusi dengan para petani, Jamil menyampaikan agar petani terus patuh pada kelender tanam yang sudah ditetapkan. “Ini juga upaya mengurangi serangan hama penyakit, kalau pola tanamnya tidak serempak, jadi kita harus patuh pada jadwal tanam itu,” pungkasnya.(*)