Kementan Kerahkan Petugas PIP Pantau Harga Pangan Jelang Panen Raya

JAKARTA — Sebanyak 245 petugas pemantau harga tanaman pangan atau petugas Pelayanan Informasi Pasar (PIP) Direktorat Jenderal Tanaman Pangan hadir dalam koordinasi untuk menyamakan langkah menyambut panen raya padi dan jagung tahun 2021.

BPS merilis secara resmi angka tetap produksi padi tahun 2020 sebesar 54,65 juta ton gabah kering giling (GKG), mengalami kenaikan sebanyak 45,17 ribu ton atau 0,08 persen dibandingkan 2019 yang sebesar 54,60 juta ton GKG. Jika dikonversikan menjadi beras untuk konsumsi pangan penduduk, produksi beras pada 2020 sebesar 31,33 juta ton, mengalami kenaikan sebanyak 21,46 ribu ton atau 0,07 persen dibandingkan 2019 yang sebesar 31,31 juta ton.

Selain itu potensi produksi periode Januari–April 2021 diperkirakan mencapai 14,54 juta ton beras atau mengalami kenaikan sebesar 3,08 juta ton (26,84 persen) dibandingkan dengan produksi beras pada subround yang sama tahun lalu sebesar 11,46 juta ton.

Diperkirakan puncak panen padi akan berlangsung pada bulan Maret-April, dimana sekitar 1,64 juta hektar tanaman padi panen bulan Maret dan 1,67 juta hektar panen di bulan April. Panen jagung juga diperkirakan seluas 700 ribu di bulan ini. Untuk itu diperlukan usaha maksimal dari petugas PIP memantau perkembangan harga di lapangan saat panen raya ini.

“Pemantauan harga komoditi padi khususnya Gabah Kering Panen (GKP) dan jagung bertujuan agar harga tetap bisa terkendali dan menguntungkan bagi petani,” ujar Gatut, Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman dalam arahannya, Selasa, (9/3)

Gatut menyebut, Kementan selalu memantau harga sebagai langkah antisipasi apabila terjadi lonjakan ataupun penurunan harga. Kelebihan dari data yang dilaporkan oleh petugas PIP Ditjen Tanaman Pangan adalah, data tersebut merupakan data harga jual petani dan bersifat data real time setiap hari kerja. Selain itu data ini juga berisi informasi titik koordinat lokasi produk, nama dan nomor telepon pemilik barang, serta kualitas dan kuantitas barang yang dilaporkan.

“Data dikirim secara online dari petugas PIP melalui aplikasi harga tani berbasis android dan selanjutnya diolah secara komputasi dan disajikan dalam bentuk grafik, tabel dan lainnya,” sebutnya.

Petugas PIP saat ini tersebar di 245 Kabupaten/Kota sentra komoditi tanaman pangan di Indonesia. tugas utama yang diembannya adalah memantau dan melaporkan harga jual petani komoditi tanaman pangan setiap hari secara online kepada Direktorat Jenderal Tanaman Pangan. Secara khusus komoditi yang dipantau adalah untuk komoditi padi, jagung, kedelai, kacang tanah, kacang hijau, ubi kayu, ubi jalar petani yang berada di wilayah kerjanya.

Di tempat terpisah Suwandi selaku Direktur Jenderal Tanaman Pangan menyampaikan bahwa peran pemantau harga ini sangat penting, agar kondisi harga produk tanaman pangan yang terjadi di lapangan dapat langsung masuk ke Direktorat Jenderal Tanaman Pangan secara cepat setiap hari, sehingga kebijakan yang akan diambil bisa lebih tepat.

“Seusai arahan Bapak Mentan Syahul Yasin Limpo bahwa kita harus lakukan langkah-langkah antisipatif hadapi puncak panen raya, salah satunya ya dengan mendorong peran aktif petugas PIP supaya harga riil yang ada di lapangan bisa terpantau sampai di pusat,” beber Suwandi.(*)

Bagikan