BANJARMASIN – Tren merawat dan mengoleksi tanaman hias kini menjadi gaya hidup baru di tengah pandemi covid-19 ini. Kejenuhan akibat terlalu lama menghabiskan waktu di rumah, menjadikan para pecinta tanaman hias kian meningkat. Ini menjadi peluang bagi penjual dan kolektor tanaman untuk meningkatkan usahanya.
Salah satu tanaman hias yang sekarang sedang tren adalah jenis tanaman paku tanduk rusa (Platycerium bifurcatum). Tanaman ini juga dikenal dengan sebutan Simbar Menjangan. Tanaman berjenis epifit yang hidupnya menempel pada batang tanaman lain ini ternyata sudah beberapa kali dikirim dari Kota Banjarmasin ke kota-kota di Pulau Jawa, Bali, dan Sumatera.
Berdasarkan data pada sistem otomasi perkarantinaan IQFAST Karantina Pertanian Banjarmasin, frekuensi pengiriman tanaman hias ini selama periode Januari sampai Februari 2021, tercatat 48 kali. Sejumlah 116 batang tanaman jenis ini, telah menghiasi beberapa kota besar di antaranya Bandung, Jakarta, Depok, Tanggerang, Palembang dan Denpasar.
Kali ini, Pejabat Karantina Pertanian Banjarmasin, melakukan pemeriksaan kesehatan tanaman hias paku tanduk rusa yang akan dikirim ke Jakarta Selatan. Pemeriksaan dilakukan dalam rangka memastikan tanaman bebas dari Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina (OPTK), sehingga layak untuk dikirim dan ditanam di daerah tujuan.
Kepala Karantina Banjarmasin, Nur Hartanto menuturkan, pesona Paku Tanduk Rusa asal Kalimantan Selatan ini terletak pada juntaian daunnya yang indah menyerupai tanduk binatang rusa. “Karenanya daunnya itu, sehingga jenis ini terlihat eksotis dan bernilai ekonomi,” paparnya.
Tanaman yang mudah tumbuh di tempat lembab ini tergolong jenis paku-pakuan yang mudah diperbanyak dengan anakan. Ratih, pengirim tanaman hias tersebut mengatakan, tanaman ini mudah tumbuh, perawatannya juga tidak ribet. “Hanya saja masih terkendala dengan perbanyakannya yang masih dengan anakan. Sampai sekarang kami belum berhasil melakukan perbanyakan dengan biji,” tuturnya.(*)