Kinerja Ekspor Karet Bintan Meningkat Hingga Tembus Pasar Eropa

TANJUNG PINANG — Getah karet merupakan bahan baku terbaik untuk pembuatan ban. Beberapa merk ban ternama di dunia telah menggunakan karet asal Bintan. Dalam upaya menyukseskan program gerakan tiga kali lipat ekspor (Gratieks), Karantina Pertanian Tanjungpinang melakukan sertifikasi ekspor karet melalui Pelabuhan Sri Bayintan Kijang, Senin (08/02).

Pejabat Karantina melakukan pemeriksaan fisik terhadap karet lempengan yang akan diekspor ke Jepang, Turki, Mesir, Perancis dan Belanda dengan total volume 632,1 ton di gudang eksportir. Pemeriksaan fisik bertujuan untuk memastikan komoditas yang dikirim sehat dan bebas dari organisme pengganggu tumbuhan karantina (OPTK).

Pemeriksaan administrasi dan pemeriksaan kesehatan merupakan serangkaian kegiatan pemeriksaan karantina yang wajib dilakukan sebelum diterbitkannya Phytosanitary Certificate (KT10). Hal ini sebagai jaminan terhadap kesehatan komoditas pertanian yang diekspor agar diterima di negara tujuan.

Optimis sukseskan gratieks, PBD selaku eksportir terus memacu produksi dan mencari pasar baru tujuan ekspor. Berdasarkan IQFAST Karantina Pertanian Tanjungpinang, pada bulan Januari 2020, PBD melakukan ekspor hanya dua kali ke USA dan Malaysia dengan total volume 463,6 ton dengan nilai ekonomi Rp8,4 miliar. Sementara di bulan Januari 2021, ekspor karet meningkat menjadi delapan kali dengan volume 1.464,4 ton atau setara dengan Rp 33 miliar yang dikirim keenam negara.

“Dengan adanya peningkatan ekspor karet di awal tahun 2021, kami optimis untuk menyukseskan gratieks. Eksportir terus meningkatkan kapasitas produksi dan tujuan ekspor,” ujar Kepala Karantina Pertanian Tanjung Pinang, Raden

Lanjut Raden, Karantina Pertanian Tanjungpinang juga akan meningkatkan kapasitas pelayanan agar lebih baik, cepat, cermat dan akurat.(*)

Bagikan