Sulbar Optimis Ekspor Cangkang Sawit Tahun Ini Meningkat

MAMUJU — Karantina Pertanian Mamuju berkoordinasi langsung dengan Dinas Perkebunan Sulawesi Barat untuk mendorong kembali ekspor cangkang sawit ke Thailand dan Jepang pada Rabu (09/02).

Agus Karyono selaku Kepala Karantina Mamuju mengatakan bahwa Sulbar beberapa tahun terakhir terus melakukan ekspor cangkang sawit ke berbagai negara.

“Kita sama-sama mencari solusi peningkatan ekspor cangkang sawit di tahun 2021, baik itu jumlah, volume, frekuensi, dan kualitas cangkang sawit,” ujar Agus.

Abdul Waris Bestari selaku Kepala Dinas Perkebunan Sullbar antusias dalam pembicaraan terkait kegiatan ekspor.

“Tahun kemarin Sulbar ekspor cangkang sawit sebanyak 8.000 ton. Kita optimis tahun ini kegiatan ekspor dapat meningkat. Sebagai pengobat perekonomian Sulbar yang sempat terpuruk akibat gempa,” ungkap Abdul Waris.

Jalinan koordinasi diperkuat ke Unit Penyelenggara Pelabuhan Belang-belang. Kristina Anthon selaku Kepala UPP mengungkapkan perasaan senang terhadap poin-poin pembahasan yang sepaham sehingga berharap sinergi ini menghasilkan output berupa pengamanan lalu lintas ekspor.

“Otoritas Pelabuhan memiliki tupoksi untuk menjamin kelancaran arus barang. Kami mendukung terhadap lalu lintas komoditas cangkang sawit melalui pelabuhan Belang-Belang,” ungkap Kristina.

Sebagai penutup, Agus menyampaikan bahwa koordinasi kuat dengan instansi mitra merupakan salah satu langkah untuk mensukseskan program Gratieks dengan cara menjalin sinergitas dan komunikasi.

Tahun lalu, sebanyak 8 ribu ton cangkang sawit asal Sulbar diekspor ke Thailand melalui Pelabuhan Belang-belang, Kabupaten Mamuju, Senin 27 Juli 2020. Ekspor perdana cangkang sawit ke Thailand, ditandai dengan penyerahan Phytosanitari Certificate dan pelepasan burung merpati, oleh Gubernur Sulbar, Ali Baal Masdar bersama Kepala Badan Karantina Pertanian RI, Ali Jamil yang mewakili Menteri Pertanian RI dan Kepala UPP Kelas III Belang -belang Kabupaten Mamuju, Kapten. Cristina Anthon.(*)

Bagikan