Kementerian Kelautan dan perikanan (KKP) bekerja sama dengan Angkasa Pura (AP) I untuk memperkuat pengawasan lalu lintas komoditas perikanan di bandara. Kerja sama tersebut dinilai strategis dan efektif guna penguatan pemeriksaan lalu lintas komoditas ikan dan hasil perikanan.
“Semakin tinggi lalu lintas komoditas perikanan berdampak pada meningkatnya tingkat kerawanan kasus pelanggaran karantina ikan dan perikanan baik ekspor, impor, antar area, dengan modus operandi yang semakin beragam,” ujar Kepala Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) Rina.
Menurut Rina dalam siaran persnya, kerja sama ini penting untuk meningkatkan pengawasan dan pengendalian lalu lintas komoditas ikan dan hasil perikanan di wilayah bandara. Terlebih, lanjut dia, perusahaan bidang bumn berwenang mengelola jasa kebandarudaraan di 15 bandara di wilayah tengah dan timur Indonesia.
“Atas dasar itulah perlu pemantauan dan evaluasi baik secara sendiri-sendiri maupun bersama-sama terhadap pelaksanaan kerja sama tersebut,” jelasnya.
Senada, Vice President Airport Security Kantor Pusat PT Angkasa Pura I (Persero) Dony Subardono memastikan jajarannya akan tetap mendukung BKIPM dalam melakukan pengawasan lalu lintas ikan dan hasil perikanan melalui pesawat udara di bandara-bandara Angkasa Pura I (Persero).
Dia mendorong BKIPM untuk bisa memberikan asistensi kepada para eksportir agar tetap mengikuti aturan yang berlaku.
Baca Juga:Ini yang Dilakukan BUMN Pangan Bantu Upaya Pemerataan Produksi Perikanan
KKP Ajak Semua Pihak Dukung Peningkatan Produksi Udang
Sebelumnya, kkp mengajak berbagai perusahaan penyedia jasa transportasi dan distribusi memperkuat sistem logistik perikanan nasional.
Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) KKP Artati Widiarti mengungkapkan pihaknya terus berupaya memperkuat Sistem Logistik Ikan Nasional (SLIN) guna memperlancar aliran ikan dari sentra produksi ke sentra industri.
Berdasarkan data KKP, produksi perikanan nasional mencapai 23,86 juta ton pada tahun 2019. Jumlah tersebut terdiri dari perikanan tangkap sebesar 7,53 juta ton dan perikanan budidayasebesar 16,33 juta ton, termasuk rumput laut.(*)