BENGKULU — Sekira ¼ hektar lahan eks sawit milik petani di Kelompok Tani Tunas Harapan Desa Sumber Arum Kecamatan Sukaraja Kabupaten Seluma menjelma menjadi hamparan tanaman bawang merah yang ditanam dari benih biji (True Shallot Seed/TSS)
Proses tidak pernah mengkhianati hasil. Meskipun belum pernah tanam bawang merah, seorang petani, Wahyudi dengan tekad yang kuat ingin memproduksi bawang merah dan dengan pendampingan teknologi budidaya TSS dari penyuluh BPTP Balitbangtan Bengkulu dibawa komando Eko Kristanto, S.Pt.
Lahan 0,25 hektare tersebut berhasil memanen bawang merah asal TSS perdana. Dari hasil pengubinan yang dilakukan oleh Tim peneliti BPTP Bengkulu, sebanyak 5 titik diperoleh produktivitas sebesar 16,92 ton/ha umbi basah.
Dari data tersebut, kemungkinan dari lahan itu akan diperoleh hasil panen sebesar 4 ton. Panen bawang merah akan berlangsung selama beberapa hari ke depan. “Kita tunggu informasi hasil riilnya dari Bapak Wahyudi,” ujar Eko
Panen bersama juga dihadiri oleh Koordinator Penyuluh BPP Sukaraja, Kepala BPTP Bengkulu, Perwakilan PT East West Wilayah Bengkulu, Kepala Stasiun Karantina Kelas I Bengkulu, Kepala Desa, Penyuluh, Petugas POPT, anggota Poktan Tunas Harapan dan anggota KWT.
Kepala BPTP Bengkulu Dr. Yudi Sastro, S.P, MP sangat mengapresiasi petani dan penyuluh pendamping atas kerja keras untuk mewujudkan tanam bawang merah dengan TSS ini. Budidaya bawang merah dengan biji lebih efisien dan menguntungkan bagi para petani karena kebutuhan benih bawang merah untuk 1 hektar hanya memerlukan 5 kg benih TSS saja, sedangkan jika menggunakan umbi, kebutuhan umbi kurang lebih 1,2 ton umbi.(*)