BALI — Untuk mewujudkan Museum Tanah dan Pertanian Kementerian Pertanian sebagai Museum Nasional tentunya harus didukung oleh koleksi yang memiliki ciri khas dari setiap daerah di Indonesia. Untuk itu Museum Tanah dan Pertanian Kementan terus mengumpulkan alat-alat pertanian tradisional untuk digunakan melengkapi koleksi museum.
Kamis (5/11) Kepala Bidang Program dan Evaluasi Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian Kementan, Dewa Ngakan Cakrabawa, bersama Kepala Museum Tanah dan Pertanian Kementan Rima Setiani dan tim lainnya berkunjung ke BPTP Bali untuk mencari informasi terkait Subak dan keberadaan alat-alat pertanian tradisional Bali.
Rombongan diterima langsung oleh Kepala BPTP Bali I Made Rai Yasa beserta staf. Setelah menginformasikan tentang subak dan teknologi pertanian traditional di Bali, rombongan disarankan untuk mengunjungi museum subak Sanggulan-Tabanan. “Secara lengkapnya koleksi alat-alat pertanian traditional di Bali ada di museum tersebut,” jelas Kepala BPTP Bali, I Made Rai Yasa.
Setelah menyerahkan buku yang berjudul Sejarah Pertanian Indonesia, rombongan dari Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian beranjak ke museum subak Sanggulan- Tabanan. Sampai di lokasi rombongan diterima oleh Kepala UPTD Museum Subak Tabanan, Ida Ayu Ratna Pawitrani.
Dengan ramah Ida Ayu membawa rombongan berkeliling museum sembari menunjukkan koleksi dan menjelaskan tentang subak serta teknologi pertanian tradisional subak. Mulai dari peralatan, bangunan irigasi, pembagi air hingga bangunan tradisional Bali.(*)