POLMAN — Adanya pupuk bersubidi berjenis Ponska, Urea, dan ZA yang seharusnya beredar di Kabupaten Polewali Mandar (Polman). Ternyata ditemukan di Desa Liliriawang, Kecamatan Bengo, Kabupaten Bone, Provinsi Sulawesi Selatan. Pupuk bersubsidi tersebut diduga dijual dan ditemukan oleh pengawas Dinas Pertanian Provinsi Sulsel. Pupuk ini dimiliki salah seorang warga Liliriawang bernama H Sabuddin dan diperjualbelikan kepada para petani di daerah tersebut dengan harga di atas harga eceran tertinggi (HET).
Kepala Bidang Pertanian Sarana dan Prasarana ( Sapras) Distanpan Polman, Muhammad Yunus yang dikonfirmasi mengaku tidak tahu menahu kalau ada pupuk bersubsidi asal Polman yang dijual keluar daerah. Sebab data untuk pupuk bersubsidi dari Polman tidak pernah berkurang. “Kami juga baru tahu kalau ada seperti itu, kalau ada pupuk subsidi dari Polman dijual ke Bone,”kata M Yunus, Kamis 22 Oktober, siang tadi.
Untuk itu, pihaknya akan mengusut dan akan cari tahu siapa spekulan yang telah melakukan penjualan ke luar wilayah Polman. “Nanti juga akan ketahuan itu siapa yang telah menjual pupuk bersubsidi itu, dan kalau sudah ketahuan maka kami akan membawanya ke komisi pupuk untuk disimpulkan tindakan apa yang akan kita ambil. Sebab di komisi pupuk itu ada Kejaksaan,Polisi,dan penyidik ASN. Nanti kami akan membahasnya,”tegasnya.
Sebelumnya, diberitakan pupuk bersubsidi berjenis Ponska, Urea, dan ZA ditemukan di Desa Liliriawang, Kecamatan Beng, Kabupaten Bone (Sulsel) diketahui berasal dari Kabupaten Polman yang diantar langsung oleh seorang warga bernama Basri. Pupuk ini dimiliki salah seorang warga Liliriawang bernama H Sabuddin dan diperjualbelikan kepada para petani di daerah tersebut dengan harga di atas HET.
Pupuk tersebut dijual seharga Rp130 ribu hingga Rp140 ribu per sak. Padahal sesuai Peraturan Menteri Pertanian (Mentan) no 47/SR.310/12/2017 Harga Eceran Tertinggi (HET) untuk pupuk subsidi untuk pupuk Urea sebesar Rp90 ribu per sak untuk pupuk ZA sebesar Rp70 ribu per sak dan untuk pupuk Ponska sebesar Rp115 ribu per sak. Ironisnya harga pupuk subsidi ini dimainkan oleh para spekulan. Praktik tersebut sudah berlangsung lama dan tidak ada tindakan dari Dinas Pertanian Bone.(win/ade)